Bismillahirrahmanirrahim,
hadirin hadirat rahimakumullah, malam ini saya berkesempatan untuk menjelaskan
tentang hadits pertama mengenai bab wudlu’. Dimana dalam hadits pertama ini
menjelaskan tentang salah satu sunnah-sunnahnya wudlu’ yang sangat dianjurkan
oleh rasulullah saw yakni bersiwak atau
bersikat gigi baik menggunakan kayu arak, ataupun sejenisnya. Rasulullah sangat
menganjurkan kali kita berwudlu’, sebagaimana sabda beliau; لَوْلَا اَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ وُضُوْءٍ artinya; “seandainya
tidak memberatkan kepada ummatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak
disetiap berwudlu’”, hadits ini diriwayatkan oleh abu hurairah ra, dan disahkan
oleh ibnu khuzaimah ra. Hadits iini juga dikeluarkan oleh imam malik, imam
ahmad, dan imam nasa’i.dari hadits ini sudah jelas bahwa bersiwak disetiap
wudlu’ hukumnya sunnah muakkad, dan kita sebagai ummat muslim alangkah lebih
baik dan sempurnajika wudlu’ kita ini
jika diiringi dengan bersiwak atau bersikat gigi ini sebagaimana rasulullah
telah menetapkannya.
Sekian penjelasan dari
saya semoga membawa manfaat dan berkah bagi kita semua, akhirul kalam
Wallahu a’lam
bisshawab
Bismillahirrahmanirrahim,
hadirin hadirat rahimakumullah, malam ini saya berkesempatan untuk menjelaskan
tentang hadits pertama mengenai bab shalat yang datangnya dari Abdullah bin
umar ra. Dimana dalam hadits pertama ini menjelaskan tentang waktu-waktu
masuknya shalat maktubah atau shalat wajib. Dimana pada zaman rasulullah saw
waktu shalat ditentukan dengan menggunakan posisi atau letak matahari. Dalam
hal ini ada 5 tanda ketika akan masuknya waktu-waktu shalat maktubah; 1, waktu
dzuhur yakni ditandai dengan condongnya matahari kearah barat hingga bayangan
suatu benda sama dengan bendanya, 2. Waktu ashar yakni ketika matahari lebih
condong kebarat, atau ketika bayangan suatu benda lebih tinggi dari benda
aslinya, 3. Waktu magrib yakni ketika telah terbenamnya matahari dan munculnya
awan atau mega merah, 4. Waktu isya’ ketika hilngnya mega merah sampai
pertengahan malam, atau sebelum terbitnya fajar shadiq,yang ke 5 ialah waktu
subuh, yakni ketika munculnya fajar shadiq hingga sebelum terbitnya matahari. ‘jika
5 tanda tersebut telah muncul maka wajiblah kita melaksanakan shalat.Namun pada
zaman modern sekarang kita hanya tinggal melihat jam otomatis yang sudah sesuai
dengan 5 waktu masuknya shalat tadi, akan tetapi tiada salahnya bagi yang tidak
punya jam otomatis untuk menggunakan cara diatas dalam menentukan waktu shalat
maktubah. Subhanallah.
Sekian penjelasan dari
saya semoga membawa manfaat dan berkah bagi kita semua, akhirul kalam
Wallahu a’lam
bisshawab
Bismillahirrahmanirrahim,
hadirin hadirat rahimakumullah, malam ini saya berkesempatan untuk menjelaskan
tentang hadits pertama mengenai bab adzan yang datangnya dari Abdullah bin zaid
bin abdi rabbih. Dimana pada saat rasulullah saw berhijrah ke madinah, beliau
bermusyawarah dengan para sahabat termasuk zaid bin abdi rabbih mengenai alat
atau media yang bisa digunakan untuk memanggil kaum muslim untuk shalat, namun
dari beberapa kali musyawarah masih belum ditemukan mufakat atau keputusan yang
tepat. Dan pada akhirnya melalui mimpi Abdullah bin zain bin abdi rabbih dimana
ketika ia tidur ia bermimpi melihat seoranh lelaki mengelilingi dirinya dan
lelaki itu berkata ‘katakanlah allahu akbar, allahu akbar, lalu Abdullah bin
zaid bin abdi rabbih menyerukannya enpat kali tanpa diulang, dan dilanjutkan
dengan iqamah satukali satu kali, selain lafadz qadqaamatisshalaah.kemudian
setelah bangun, ia pergi menghadap dan menceritakan mimpinya pada rasulullah
saw, kemudian beliau bersabda “sesungguhnya mimpi itu adalah mimpi yang
benar””. Dari sabda inilah adzan dijadikan media untuk memanggil immat islam
ketika akan shalat. Subhanaalh sungguh mulyanya cara orang islam ketika hendak
melaksanakan shalat.
Sekian penjelasan dari
saya semoga membawa manfaat dan berkah bagi kita semua, akhirul kalam
Wallahu a’lam
bisshawab
No comments:
Post a Comment