TUMBUHNNYA RASA CINTA KEPADA RASULLAH SAW.
Sebagaimana yang telah kita tahu, bahwa Nabi Muhammad
adalah akhir para auliya’ dan beliau adalah “Insanul Kamil/Manusia yang
sempurna”. Beliau diutus oleh Allah sebgai rahmat bagi seluruh alam dan isinya.
Beliau merupakan Tokoh terpopuler dan sekaligus menjadi panutan bagi seluruh
ummat islam. Dalam uraian kali ini saya akan memaparkan lebih dalam lagi
tentang “Tumbuhnya Rasa Cinta Kepada Rasulullah Saw”;
LATAR BELAKANG
“Wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Saw.”
Ahlus
Sunnah wal Jama’ah sepakat tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kecintaan dan pengagungan
terhadap seluruh makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi dalam mencintai
dan mengagungkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak boleh melebihi apa
yang telah ditentukan syari’at, karena bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam
seluruh perkara agama akan menyebabkan kebinasaan.
Wajiblah
bagi setiap hamba mencintai Allah dan ini merupakan bentuk ibadah yang paling
agung. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah.” [Al-Baqarah:165]
Ahlus Sunnah mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
mengagungkannya sebagaimana para Sahabat Radhiyallahu anhum mencintai beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari kecintaan mereka kepada diri dan
anak-anak mereka, sebagaimana yang terdapat dalam kisah ‘Umar bin al-Khaththab
Radhiyallahu anhu, yaitu sebuah hadits dari Sahabat ‘Abdullah bin Hisyam
Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kami mengiringi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu.
Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Wahai Rasulullah,
sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.’ Maka Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Tidak, demi yang jiwaku berada di
tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.’ Lalu ‘Umar
berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat
aku cintai melebihi diriku.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar.’ Disamping itu nabi juga pernah bersabda : “Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia
mencintaiku melebihi daripada cintanya kepada orang tua, anak, bahkan manusia
seluruhnya”. (HR. Bukhari bab Hubbur rasuul shallallahu ‘alaihi wa sallam minal
iimaan)
Berdasarkan
hadits di atas, maka mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain
kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah. Mencintai Rasulullah
adalah cinta karena Allah. Ia bertambah dengan bertambahnya kecintaan kepada
Allah dalam hati seorang mukmin, dan berkurang dengan berkurangnya kecintaan
kepada Allah. Orang yang
beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang
paling ia cintai. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada tiga perkara yang apabila perkara
tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu
hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. Apabila ia
mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allah. Ia tidak suka untuk
kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagai-mana ia tidak
mau untuk dilemparkan ke dalam api.” Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam mengharuskan adanya penghormatan, ketundukan dan keteladanan kepada
beliau serta mendahulukan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas
segala ucapan makhluk, serta mengagungkan Sunnah-sunnahnya.
PENGERTIAN CINTA
I.
Pengertian Cinta secara umum yakni suatu
perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan
memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta
kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia, sedih, sakit, menderita dll.
II.
Pengertian Cinta menurut para
ilmuan islam
·
Menurut Ibn Katsir
Ibn Katsir Rahimahullah menjelaskan maksud bahwa Orang-orang yang beriman
adalah orang-orang yang sangat mencintai Allah”, dan karena kecintaannya
itu maka seseorang atau orang-orang beriman akan berusaha untuk menyempurnakan
pengetahuannya tentang islam dan senantiasa mematuhi dan menjauhi larangannya
serta senantiasa bertawakal dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT.
·
Menurut Ibn Taimiyyah
Menurut perkataan Ibn Taimiyyah yaitu “Sesungguhnya orang-orang beriman
yakni mereka mereka mencintai Allah SWT lebih kecintaan orang-orang
musyrik terhadap tuhan-tuhannya dan hal tersebut adalah karena orang-orang
musyrik melakukan kesyirikan dalam cinta atau mahabbah, sedangkan orang-orang
beriman akan senantiasa mencintai dan rasa cinta mereka pada Allah SWT adalah
tulus tanpa mengharapkan suatu apapun selain rahmat dan ridhanya.
·
Menurut Ibn Qayyim al
jauziyyah
Sedangkan menurut Ibn Qayyim al-Jauziyyah, ada empat bentuk atau empat
macam cinta kepada Allah SWT, mencintai semua hal yang dicintai oleh Allah,
mencintai seseuatu atau orang lain karena Allah dan mensejajarkan cinta
sebagaimana kecintaannya kepada Allah SWT.
III.
Pengertian Cinta (Zainur Rohman) : cinta
adalah perasaan yang timbul dimana adanya keinginan untuk saling mengerti dan
memahami. Cinta merupakan anugerah terindah dari tuhan karena melalui cinta
kita dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia, sedih, sakit, dan
menderita. Dalam cinta terdapat kasih syang yang akan mengokohkannya. Cinta itu
tidak boleh diselewengkan dengan kebathilan/keburukan karena cinta itu murni
karunia Allah yang muncul dan timbul dari lubuk hati paling dalam dari diri
manusia.
TUMBUHNYA RASA CINTA
KEPADA RASULULLAH SAW
Sebagai generasi muslim
yang baik tentu kita patuh menumbuhkan rasa cinta kita terhadap Nabi Muhammad
Saw, karena dengan menumbuhkan rasa cinta kita padaNya, kita bisa mengambil
banyak hikmah dan juga manfaat yang bisa kita peroleh dari cinta kita pada
beliau saw. dalam menumbuhkan rasa cinta kita kepada Rasulullah saw. tentu
melewati beberapa tahap, karena disini kita berbicara mengenai cara kita mencintai
seorang rasul, utusan Allah swt, insanul kamil, dan pahlawan ummat islam.
Berikut tahap-tahap kita untuk mencintai Rasulullah saw;
Yang Pertama ; Hendaknya kita
selalu ingat bahwa Rasulullah SAW adalah orang yang paling baik dan paling
berjasa kepada kita, bahkan melebihi orang tua kita sendiri. Beliaulah yang
mengeluarkan kita dari zaman kegelapan menuju cahaya (terang bernderang), yang
menyampaikan agama serta kebaikan kepada kita, dan memperingatkan kita dari
kemungkaran. Kalau bukan karena rahmat Allah SWT yang telah mengutus beliau
Rasulullah SAW, tentu kita sudah hidup tenggelam dalam kesesatan.
Yang Kedua ; Merenungi
perjalanan hidup Rasulullah SAW, jihad, kesabarannya, serta yang Rasulullah SAW
korbankan demi tegaknya agama ini, dan dalam menyebarkan tauhid serta
memadamkan syirik. Sungguh hal tersebut sesuatu upaya yang tidak bisa dijangkau
oleh siapa pun.
Yang Ketiga ; Merenungi
keagungan akhlak Rasulullah SAW, sifat, dan sikapnya yang sangat sempurna.
Beliau rendah hati kepada kaum Mukminin dan sangat keras terhadap orang-orang
yang munafik dan musyrik. Beliau juga pemberani, dermawan, dan penyayang.
Sebagaimana firman Allah SWT ;
{“ Sungguh sudah
terdapat pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang sangat baik bagi
engkau “} (QS. Al-Ahzab ; 21)
Yang Keempat ; Dengan mengetahui
kedudukan beliau di sisi Allah SWT. Beliau merupakan orang yang paling mulia di
antara segenap umat manusia, beliau adalah penutup para Nabi, yang sangat
diistimewakan pada hari kiamat kelak, atas seluruh Nabi untuk memberikan syafa’at uzhma (agung), yang
memiliki kedudukan terpuji (maqam mahmud), orang yang pertama kalo membuka
pintu surge dan berbagai keutamaan Rasulullah SAW lainnya.
Itulah seputar cara
menumbuhkan cinta kita kepada Rasulullah SAW, mudah-mudahan dengan cara ini
kita semua khususnya para pembaca lebih mencintai Rasulullah SAW lebih dalam
lagi dan selalu mengamalkan sunnah-sunnah beliau. Amin !
MANFAAT CINTA KEPADA RASULULLAH SAW
Dari
uraian tentang Menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah saw diatas tentu
ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari kecintaan kita pada beliau
Rasulullah saw. Adapun manfaat-manfaat yang bisa kita peroleh yakni :
MENURUT AL-QUR’AN DAN AL-HADITS
a. Memperoleh
nasihat, obat hati, petunjuk dan rahmat dari Alloh swt. Karena dengan kita
mencintai Rasulullah saw. berarti kita juga telah mencintai Allah, dan juga
cinta terhadap apa yang beliau cintai.
b. Dengan
mendekatkan diri kepada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, manusia dapat memperoleh
ketenangan jiwa. Akhirnya dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi.
b. Terhindar
dari kesesatan dan kecelakaan dunia dan Akhirat.
c. Memperoleh
kecintaan dan ampunan dari Alloh swt, seperti dalam firmannya:
MENURUT USTADZAH NUR HASANAH AL-UMMY
a. Kita akan selalu senantiasa mendapat
ketenangan hidup, baik secara dzohir maupun batin, karena manusia yang cinta
(cinta yang sesungguhnya) kepada beliau berarti juga telah mencintai alqur’an
dan al-hadits, dan barang siapa yang cinta paa al-qur’an dan al-hadits, itu
berarti kita harus mengamalkan kandungan dari keduanya. Nah orang yang
mengamalkan pasti akan dapat hidayah dari Allah dan Syafaat Rasulullah saw.
b. Kita insyaallah akan mendapat
syafaat/pertolongan dari beliau Rasulullah Saw.
RINGKASAN PENGRTIAN CINTA
Dari
beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan ari cinta kita pada Nabi Muhammad Saw,
maka kita bisa mengambil sebuah ringkasan tentang pengertian cinta yang hakiki
menurut al-qur’an dan al-hadits ataupun pendapat diatas. Jadi cinta adalah
anugerah/nikmat batiniah yang Allah swt berikan kepada setiap insan manusia
untuk mendorong dirinya dalam kebaikan dan menjauhi laranganNya.
KESIMPULAN
Dari semua pemaparan tentang Tumbunya Rasa Cinta Kepada Rasulullah
Saw diatas kita bisa menarik suatu
kesimpulan bahwa :
>Nabi Muhammad saw adalah tokoh pejuang sekaligus utusan Allah swt
yang harus kita cintai dan imani
> Cinta adalah anugerah/nikmat
batiniah yang Allah swt berikan kepada setiap insan manusia untuk mendorong
dirinya dalam kebaikan dan menjauhi laranganNya.
>Dengan mencintai beliau Rasulullah saw berarti kita juga telah
mencintai Allah swt, dan Al-qur’an dan Al-hadits.
>Ummat islam yang sejati bukanlah yang berotot, genius, apalagi kaya.
Namn ummat islam yang sejati ialah ummat yang senantiasa mencintai dan
mengamalkan kandungan Al-qur’an dan Al-hadits
Sekian
No comments:
Post a Comment